Pages

Sunday, February 9, 2014

10 years later.

Sudah pukul 09.00 malam namun seorang wanita yang sedang duduk sendirian di meja kerjanya ini belum juga pulang. Dia menyeruput kopi rasa Latte yang tadi ia pesan ke OB di kantor. Yah. Lembur lagi hari ini. Ada beberapa paper yang harus dia kerjakan karna deadline nya tinggal 2 hari lagi. Sementara papernya masih sangat banyak. Dia bisa saja membawa pulang pekerjaan nya ini di Rumahnya. Namun ia mengurungkan niat itu karna jika ia membawa paper ini pulang esoknya dia harus kembali lagi ke kantor dengan tangan penuh kertas dan kemungkinan dia akan bersusah payah membawa nya.

Umur wanita ini masih muda, sekitar 26 tahun. Tubuhnya tinggi dan berkulit putih, memiliki senyum semanis gula, rambut pendek nya di ikat ke atas atau istilahnya “di cepol” dan poni nya terbelah tengah menjuntai dengan lembut.

Sebenernya tugasnya tidak begitu sulit, dia Cuma harus membuat beberapa proposal, melihat desain-desain yang dikirim oleh beberapa desainer terkenal (walau ada juga yang amatir) dan memutuskan mana yang  harus ditunjukan kepada bos nya. Dia juga harus bertatap muka dengan client. Menjelaskan tentang apa saja keuntungan nya jika perusahaan tersebut menjadi sponsor sang Desainer. Perusahaan ini memang sudah terkenal. Terlalu terkenal. Jadi desainer mana yang tidak tergiur untuk di sponsori oleh perusahaan tersebut?

Sebenarnya dia juga heran mengapa dia bisa bekerja sebagai wanita karir seperti ini? Ya memang ini yang dia inginkan. Awalnya ia hanya menjadi pegawai biasa yang tugas nya membuat setiap halaman di majalah perusahaan tersebut terlihat menarik. Awalnya sangat menyenangkan, dia bekerja dengan giat. Setiap hasil desain nya selalu memuaskan si Bos. Sehingga jabatan nya terus menerus naik. Hingga kini dia menjadi sekretaris dan (sekaligus) wakil si Bos. Dan kini dia menyesal karna waktu nya banyak terbuang untuk bekerja . Dan menyalahkan dirinya sendiri karna menjadi terlalu kreatif! namun dia belajar menikmati pekerjaan nya karna memang inilah yang dia inginkan.

“Kurang dari setahun lagi, aku akan meninggalkan kalian semua” ucap Wanita itu. Ya dia sedang berbicara pada paper di depan nya.
“Dan saat aku  meninggalkan kalian, aku akan berteriak sekeras-kerasnya” katanya sambil tersenyum dan melanjutkan tugasnya menyelesaikan paper tersebut.
“aku akan berteriak ‘SELAMAT DATANG KEBEBASAN’ dengan penuh kemenangan” dia tertawa sendiri membayangkan perbuatan nya.

Wanita lulusan University Of Cambridge ini memang sangat suka berkhayal. Namun khayalan itulah yang membuatnya duduk disini. Khayalan itulah yang mampu mewujudkan mimpinya.

Dia tidak berasal dari keluarga yang kaya, dia hanya keluarga yang biasa saja. Namun karna kegigihan nya dia kini menjadi seseorang yang sangat berguna. Awalnya Ayahnya tidak mendukung pekerjaan nya yang menyita waktunya. Namun setelah melihat kesuksesan anaknya akhirnya beliau mengijinkan anaknya menjadi seorang sekretaris dia salah satu Perusahaan fashion terkenal.

Begitu pula suaminya, suaminya suka mengeluh karna Istrinya suka pulang malam. Walaupun setiap weekend istrinya selalu berada di rumah dan benar-benar meluangkan waktunya dirumah –tidak akan menyentuh pekerjaan sedikit pun- suaminya terkadang khawatir. Memang istrinya tidak sering mengalami deadline. Karna ia tahu benar istrinya adalah seorang yang giat dalam melakukan suatu hal. Namun deadline biasa terjadi saat kondisi istrinya sedang tidak fit. Itulah yang ia khawatirkan. Namun istrinya selalu berkata…

“Aku menyukai pekerjaan ku. Aku akan berhenti ketika aku lelah. Kau tidak perlu khawatir” dan Istrinya akan tersenyum kepada sang suami. Maka dari itu sang suami tetap mengizinkan nya bekerja.

Anak laki-laki nya yang berumur 4 tahun pun sering kali bertanya kepada Ayahnya…

“Pa, kenapa Mama pulang lebih malam dari papa?”

Dan Ayahnya akan menjawab dengan senyuman hangat.

“Mama mu menyukai pekerjaan nya, ia akan segera pulang”

Sebelum nya, wanita ini tidak pernah ada di kantor setelah pukul delapan malam. Dia selalu pulang tepat pukul lima, saat mengerjakan deadline pun ia biasanya hanya sampai pukul delapan. Namun kali ini benar-benar sulit, dia harus segera menyelesaikan paper-paper sialan yang bertebaran dihadapan nya. Tadi ia sudah menelfon suaminya dan anaknya, dia minta maaf karna akan pulang telat hari ini. Suaminya mengerti dan menyemangati istrinya.

“Cukup sudah, aku akan pulang” kata wanita itu, dia berdiri dan mengambil semua papernya dan membawanya ke mobil dan menuju kerumah dengan cepat.

Dia berencana mengerjakan semua papernya dirumah dan besok ia tidak akan masuk ke kantor dan ia akan mengirim semua paper itu lewat pos. setelah itu dia akan berlibur selama satu minggu bersama keluarganya. Memang nya boleh? Tentu saja, dia kan sekretaris (sekaligus) wakil bos!


-Bersambung-

No comments:

Post a Comment