Sakit hati? Itu pasti.
Buta. Itulah kata yang pantas ku ucapkan untuk mu.
Iya kau BUTA, tidak bisa melihat disini ada yang peduli padamu
tetapi kau memilih memandang ke arah lain.
Dan kata yang cocok untukku adalah BODOH. Iya aku terlalu
bodoh, aku rela membuang waktu untuk memerhatikan dirimu, untuk sekedar tahu
apa yang sedang kau lakukan sekarang, untung sekedar berkabar walau sedikit.
Idiw najong bener ya.
Lebih bodoh lagi hati ini yang tetap meyimpan perasaan
untukmu meski telah kau lukai berkali-kali.
Tapi kurasa gagasan ‘Bodoh’ itu memang berlaku untuk ku
Jika aku mampu rasanya aku akan memandang mu dengan tajam,
setajam pisau yang baru saja di asah. Dan berkata.
“Aku jelas-jelas menyukai mu! Apa kau tidak bisa melihatnya?
Aku mungkin tertawa, berbicara dan tersenyum dengan orang lain dengan cara yang
sama, tapi.. tapi.. apa kau tidak bisa melihatnya? Bagaimana mataku terlihat
bahagia saat berbicara dengan mu? Bagaimana cara ku tersenyum saat melihat mu,
bagaimana caraku berbicara saat aku bersama mu? Atau hanya aku yang bodoh? Yang
melakukan hal yang sama kepada semua orang? Sehingga kau tidak menyadarinya? Apakah
ini akibat dari kecerobohan ku yang membiarkan kau tidak menyadari perasaan
ku?”
Sebenarnya…
Apakah engkau yang memang Buta? Atau aku yang terlalu bodoh?
No comments:
Post a Comment